Ana Uhibba - Mungkin
tak pernah terbayang oleh siapa pun, bila ada satu bank di saudi arabia yang
sampai saat ini menyimpan rekening atas nama usman bin affan. apa kisah
sebenarnya di balik pembangunan hotel 'usman bin affan ra' yang saat ini sedang
di bangun dekat masjid nabawi? apakah ada anak cucu keturunan usman saat ini
yang membangunnya atas nama moyang mereka? penasaran? ikuti kisahnya berikut ini, barangkali kita dapat mengambil pelajaran.
Setelah hijrah, jumlah kaum muslimin di madinah semakin bertambah banyak. salah
satu kebutuhan dasar yang mendesak adalah ketersediaan air jernih. kala itu
sumur terbesar dan terbaik adalah bi'ru rumah, milik seorang yahudi pelit dan
oportunis. dia hanya mau berbagi air sumurnya itu secara jual beli. mengetahui
hal itu, usman bin affan mendatangi si yahudi dan membeli 'setengah' air sumur
rumah. usman lalu mewakafkannya untuk keperluan kaum muslimin. Dengan semakin bertambahnya
penduduk Muslim, kebutuhan akan air jernih
pun kian meningkat. Karena itu, Usman pun akhirnya membeli 'sisa'
air sumur Rumah dengan harga keseluruhan 20.000 dirham (Rp.5 M).
Untuk kali ini pun Usman kembali mewakafkannya untuk kaum Muslimin.
Singkat
cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf Usman bin Affan terus
berkembang. Bermula dari sumur terus melebar menjadi kebun nan luas.
Kebun wakaf Usman dirawat dengan baik semasa
pemerintahan Daulah Usmaniyah
(Turki Usmani). Setelah Kerajaan
Saudi Arabia berdiri, perawatan berjalan semakin baik. Alhasil, di kebun tersebut tumbuh sekitar 1550
pohon kurma. Kerajaan Saudi, melalui Kementrian Pertanian,
mengelola hasil kebun wakaf
Usman tersebut. Uang yang didapat dari panen kurma dibagi dua; setengahnya
dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya
lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Usman
bin Affan. Rekening atas nama
Usman tersebut dipegang oleh Kementerian Wakaf. Dengan begitu 'kekayaan' Usman bin Affan yang
tersimpan di bank terus bertambah.
Sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang tanah
di kawasan Markaziyah (area eksklusif) dekat Masjid Nabawi. Di atas tanah tersebut, saat ini tengah dibangun
sebuah hotel berbintang
lima dengan dana masih dari 'rekening' Usman.
Pembangunan
hotel tersebut kini sudah masuk tahap akhir. Rencananya, hotel
'Usman bin Affan' tersebut akan disewakan kepada sebuah perusahaan
pengelola hotel ternama. Melalui
kontrak sewa ini, income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal (lebih Rp. 150 M).
Pengelolaan penghasilan tersebut akan tetap
sama. Separuhnya dibagikan kepada
anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan
di 'rekening' Usman bin Affan. Uniknya,
tanah yang digunakan untuk membangun hotel tersebut tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah atas nama Usman
bin Affan.
Masya Allah, saudaraku, itulah 'transaksi' Usman
dengan Allah. Sebuah
perdagangan di jalan Allah dan untuk Allah telah berlangsung selama
lebih 1400 tahun.....berapa 'keuntungan' pahala yang terus mengalir
deras kedalam pundi-pundi kebaikan Usman bin Affan di sisi Allah
Swt.
The
End..(Tarjim: ust.Asep Sobari Lc)
0 komentar:
Posting Komentar